Sabtu, 24 Desember 2016

JEJAK PENGEMBANGAN TWI DI MALUT


              Perjalan kedua kalinya ke Maluku Utara
GURU BESAR TWI

Penampilan biasa saja tapi prestasi sungguh luar biasa adalah kata yang tepat buat ketua komda Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia  Maluku Utara Machdir, MMG. diblantika pengembangan Tapak Wali Indonesia Papa Ari Kriting sering beliau disebut telah meninggalkan jejak pengembaraan dan melahirkan banyak warga dibeberapa tempat seperti batam Bau-Bau kabupaten Sulwesi Tenggara.                

                Laporan : Sam Asiku, S. Sos, MMG

Tiga bulan yang lampau wilayah Maluku Utara telah menoreh sejarah baru 

Menyetir sendiri sepanjang perjalanan
perkembangan Tapak Wali Indonesia di Nusantara, dengan menelorkan 41 calon warga, yang dirangkaikan dengan pewisudahan 2 warga Dan 2 Atas dari komda Buton.
Mobil Fortuner berplat Polisi DT 1 INA (Dirgantara Tapak Wali Indonesia) melaju kearah timur sulawesi Tengah tepatnya ke Luwuk Banggai. 


Gubes Melayani masyarakat dimanapun
Situasi pewisudahan

Dibalik lingkaran Kemudi YM GB H. Azis, BE, SE, MS.c , sementara disamping kiri duduk ketua Majelis Sabuk Hitam Cabang Kolaka Utara H. Kadir. Dibangku kedua Ketua Komda sulawesi Tengah Andi Jamil, MMG dan Penulis, smeentara dibangku belakang Zainudin, MMG pemilik pendepokan beringin Marowo, dan Akbar, MMG yang selalui menyertai perjalan Guru Besar.
Seperti perjalanan sebelumnya, tepat jam 19.oo wita mobil dititip di Hotel Ramayana Luwuk, 200 meter dari dermaga kapal. Setelah makan malam, kami sekita pukul 21.00 kapal meninggalkan teluk Lalong. Pelayaran terbuka angin utara berhembus membuat laut sedikit bergelora dengan gelombang kecil saat melintasi pulau peling. Namun hanya berlangsung sesaat, kembali KM sumber Layar dengan tenang.

Ketua Komda Menjemput di dermaga Talo

Sekitar pukul Rabu 8.30 WIT kapal merapat dipelabuhan Talo karena kondisi ombak di Pelabuhan Bobong diibu kota Maluku Utara (Malut) tidak

memungkinkan untuk berlabuh. Ketua komda, Guru Biru sudah melambaikan
Kec. Ngele yang akan dikembangkan
tangan dari dermaga, kopi hangat menyambut kami dengan beberapa gorengan yang membuka selerah makan.
Bongkar muat hampir dua jam dan kami harus melampui desa ngele tapi kapal tidak membuang sauh, hingga tepat pukul 12.00 kapal Sumber Raya berlabu di dermaga Kecamatan Lede. 1 mobil picup sdh siap membawa rombongan Gubes ke Sekretariat Komda di desa Langganu.
Iringan motor dibelakang mobil cukup panjang.
Ketua Komda mendampingi YM GB H.Azis, BE, SE, M.Sc

Pewisudahan dimulai pukul 10.30 dengan jumlah wisudahan Dan 1 Dasar 81 warga, dan 2 Menengah 31 Warga dan dan 2 Atas 1 warga. wisudahan dan 1 dasar sebelumnya berjumlah 41 orang.  Diperoleh keterangan warga setempat, setelah pewisudahan 10 calon sudah mendaftarakan diri, sedang untuk kecamatan ngele yang akan dibuka tanggal 27 desember sdh siap masuk lapangan sebanyak 40 orang warga. Hal itu dibenarkan oleh ketua komda yang menargetkan sekitar 100 calon yang akan diwisudah pada bulan Maret 2016 yang akan datang.  
Pembahasan Umum

Jumat Pagi kami bertolak ke Luwuk, kapal harus berlabuh di Dermaga Bobong, dan diberangkatkan lagi pada pukul 15.00 wita . ABK dan penumpang turun untuk sholat jumat. Jam 4.00 WIB kapal sudah merapat ke dermaga Luwuk dan kami menuju Hotel Ramayana dimana DT 1 NA siap membawah kami ke Ampana.
Selanjutnya perjalan panjang masih menungguh kearah Utara Sulwesi melewati kabupaten Parigi Pohuwato Gorontalo dan Manado. Perjalanan sang mursyid untuk mengembangkan Ilmu Allah dipermukaan bumi ini.