Kamis, 28 Desember 2017

Mengenang kepergian Bunda Hj. Nurbaya Azis, MMG

KETEGARAN SOSOK MURSYID
Coretan dari Dari Serambi Madinah dipenghujung Desember 2017

Beberapa pekan yang silam...duka menyelimuti keluarga besar Warga Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia. Dari berbagai penjuru nusantara mengalun doa dipohonkan kepada yang maha agung, agar arwah almarhuma Bunda Guru  Haja Nurbaya Azis, MMG mendapat tempat yang layak dan indah dalam mahligai yang diliputih kasih sayang sang Pencipta.
Innalillahi wainna lillahi rojiun menjadi peringatan bagi hamba yang beriman, bahwa setiap makhluk yang bernyawa akan melewati pintu kematian.  Dan kematian itu adalah rahasia, kedatangannya  tak terduga kapan dan dimana, saat jiwa dan jasad dipisahkan.
Jika demikian adanya, pantaskah hambanya yang lemah berdiri angkuh dengan apa yang diraih dipermukaan bumi tempatnya  berpijak dan menjunjung langit?!

Saat terindah Bunda bersama suami tercinta YM Gubes TWI
Berpulangnya Bunda Hj. Nurbaya adalah cermin bening, untuk mengaca arti kebaikan dan tata krama sebagai seorang isteri, yang setia pendamping kehidupan pendiri dan ketua Umum Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia,  Guru Besar Yang Mulia, Almuqarram H. Azis, BE, SE, M.Si, MMG.

Jemari ini nyaris tak mampu menulis, mengungkapkan berbagai kebaikan almarhuma,  meskipun saya mengenal beliau dalam hitungan waktu yang tak lebih dari 5 tahunan.  
Sentuhan kasih seorang bunda sangat terasa ketika berada didekat ibu seluruh warga Tapak Wali Indonesia. Pribadi  yang tak pernah mengenal perbedaan strata sosial, apalagi  menjulangkan  segala limpahan karunia yang dianugerahkan kepada keluarga besar, Guru besar Tapak Wali Indonesia.

Senyum adalah bahasa universal yang tak butuh baca dan tulis,  selalu menghiasi dan memaknai wajah sang Mursyid dan isteri tersayang. Setiap  kehadiran mereka selalu membawa keteduhan dan menebar aroma kebaikan, sehingga  bersemayam dan mengakar dalam kalbu setiap muridnya. 

Saat Kedatangan YM Gubes  di Provinsi Gorontalo dalam rangka pewisudahan wraga TWI
Senin   25 Desember 2017, pukul 19.05 wita,  saya larut dalam kesedihan, disaat memeluk
Yang Mulia Guru Besar, dalam kunjungan  pewisudahan warga Tapak Wali Indonesia didaerah yang dijuluki Serambi Medinah. Bahkan kesedihan warga TWI Gorontalo belumlah pupus, meski sekalipun mereka belum pernah  bertemu dengan bunda Hj.
Bertemu dengan yang mulia Guru Besar kali ini, saya larut dalam keharuan, hati ini  semakin  tunduk dan kagum melihat ketegaran sang Mursyid, justru berbalik menghibur duka kami, bahwa berpulangnya almarhum bunda Guru adalah janji mutlak tak bisa dirubah oleh siapapun.
Kata sejuk mengalir dari bibir yang selalu bertengger senyuman, sejuk dan damai memeluk erat batin siapa saja yang mendengar nasehat dan kata bijak beliau. Hakekat rasa yang mampu merahasiakan kodratnya sebagai manusia, ketika lelah dan penat menderah, setelah mengarungi lautan dan menyusuri ribuan kilometer jalan yang berkelok, semata mengemban amanah didalam menebar kebaikan dipenjuru nusantara.
Seolah waktu tak pernah berhenti, dan terlalaikan,  guna memenuhi tanggung jawab besar yang diusung selaku pendiri dan ketua Umum Tapak Wali Indonesia. Kesenangan duniawi tak lagi sebuah tuntutan, setiap dentang detik bernilai  ibadah,  dan tidak diperuntukan mengejar surga dan menghindari ancaman neraka. Bait kalimat yang selalu terucap pada  setiap pembahasan “Wahai murid-muridku, jangan kotori hati kita dengan keinginan untuk meraih surga dan takut kepada neraka, tapi takutlah pada Allah, karena  hanya padanya kita mohon ridha dan pertolongan. Sebaik-baik langkah adalah mengarah kepadaNya.” Sorga dan neraka adalah hak prerogatif dan dalam kekuasaanNYa. Lantas bagaimana hambanya setiap ibadahnya, hanya karena surga? Meskipun penciptaan manusia sempurna dari makhluk lainnya, tak lagi berarti, sangatlah kecil bahkan tidak sebanding dengan setitik debu di padang pasir yang luas.
Pada pembahasan masa pewisudahan kali ini, bait kata sangat meresap pada hati warga TWI Gorontalo, hingga mobil Fortune yang bernomor Polisi DT 1 NA membawa Sang Mursyid berlalu mengarah selatan Sulawesi.


Dipenghujung coretan ini...saya menitip asa pada saudara-saudaraku warga TWI di Gorontalo, bahwa pencapaian ilmu dan perubahan sikap kearah yang lebih baik, tidak membutuhkan ungkapan pengakuan, selain menuntut perbuatan baik (Af’al) dalam rangka menebar kebaikan diserambi Medinah, dengan harapan bertambah lapangan gerak Tapak Wali Indonesia diKota Gorontalo dan sekitarnya...Insya Allah

  


 


  

Rabu, 18 Oktober 2017

Lapangan Gerak TWI terbuka di Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo

Ketika Panji Tapak Wali Indonesia dipancangkan surut diturunkan, biarlah kibarannya mengikuti hembusan  bertiup diempat penjuru angin, tetapi tetap berpegang teguh pada slogan “Tapak Wali Indonesia Provinsi Goronalo Tumbuh dan Berkembang”

Setelah kabupaten Gorontalo, telah membuka lapangan yang dipimpin oleh korlap Rivai
Ketua cabang Kota Gorontalo dihadapan calon warga
Bonepante
Rivai, Kabupaten Bone Bolanggo tidak mau ketinggalan, setelah digelar Traning Of Trainer (TOT)  melalui Yandi, S.Kom Rabu Malam (19/10) membuka lapangan gerak pertama dikabupaten tersebut yang berada didesa Tongo Kecamatan Bone Pante  Kabupaten Bone Bolango, yang dimotori ketua cabang Kota Gorontalo, Adha, SE.

Pembukaan lapangan di desa Tongo   digagas Yandi Lamasay, S.Kom. Guru  SMK 1 Bone Pante, adalah pribadi yang sederhana terkesan pendiam, tetapi ringan langkah  
Yandi, S.Kom

Pembukaan lapangan pertama di Bone Pante, diperkuat oleh Ketua 1 bidang Pembinaan Ronny Suwatan, Ketua 3 bidang Pelatihan Faruk Oktawijaya, SH,  wakabid 2 Bidang Pengembangan Sonny Nupu, dan beberapa korlap  dari lapangan TWI di Kota Gorontalo. 

Proses pembukaan lapangan,  dipimpin oleh Ketua Cabang Kota Gorontalo Adha, SE didahului Wakabid 2,  melakukan proses awal pemagaran lapangan. Yang dilanjutkan dengan pembukaan  lapangan baru, serta gerak perdana  dipimpin oleh ketua 3 bidang pelatihan.   


Stategis yang patut dicontoh :
Yandi adalah Warga penyandang Sabuk Dan 2 Menengah dalam struktur cabang TWI Kota Gorontalo, adalah korlap Lapangan Awara Kota Gorontalo. Guna pengembangan TWI dia  telah mengambil langkah strategis guna persiapan pengembangan Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan (TWI) dikampung halamannya Bone Pante. Pada masa pewisudahan oktober 2017, Yandi  melatih 1 calon warga hingga mengikuti wisuda kemarin Selasa (11/10) yang diselenggarakan di
Ketua Bid3 faruk Oktawijaya Memimpin gerak perdana
di LApangan Bonepante
Mesjid At Taubah Kelurahan Wumialo kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.
Melalui keterangannya  Yandi, mengatakan pembukaan  lapangan 1 Kabupaten Bone Bolango sudah menyerap 14 calon warga. Dia optimis pada masa pewisudahan warga TWI angkatan ke 5 bulan Desembar akan datang, calon warga akan memenuhi target sebanyak 30 calon bahkan lebih. 


Sebagai Korlap Awara
 Yandi  memimpin penerapaian dilapangan
Bone Pante adalah pesisir pantai arah selatan Provinsi Gorontalo, sangat potensi untuk pengembangan Tapak Wali Indonesia. 
Menurut Yandi Tapak Wali Indonesia adalah organisasi kemasyarakat menariknya bukan aliran,  yang diyakininya akan diminati masyarakat setempat. 
Srikandi TWI Gorontalo selesai mengikuti TOT angkatan pertama
siapa diterjunkan dilapangan 


Sebagai organisasi yang berorintasi pada kebaikan diantaranya penerapian cuma-cuma, TWI merupakan solusi menjawab kebutuhan masyarakat dibidang kesehatan dan pengobatan arternatif. “Saya yakin, masyarakat tidak saja sebatas ingin sembuh dari penyakitnya, tetapi ingin sehat  tanpa harus mengeluarkan biaya.” Tandasnya.

Senin, 16 Oktober 2017

Geliat TWI Komda Persiapan Provinsi Gorontalo

Peta Pengembangan TWI Di Prov. Gorontalo
Pasca Pewisudahan 11 Oktober 2017, komposisi struktur Paguyuban Seni Beladiri pernasapan Tapak Wali Indonesia (TWI) di Provinsi Gorontalo berbenah diri untuk peningkatan kualitas dan kuantitas Ormas tersebut.

Seperti dikatakan Kabid 2 Pengembangan Safri Saifi, SE sebagai daerah pengembangan baru, kami harus benar-benar meletakan pondasi yang kokoh disertai sistim yang tertatah baik. “ biarlah saat ini kami kerja keras, insya Allah kedepan kalau sistim itu sudah berjalan dengan baik, maka sangatlah mudah untuk mengembangkan TWI” Jelas Safrin Saifi, SE

Lebih jauh Safrin memaparkan, tidak cukup hanya mengembangkan lapangan, tetapi perlu ditindak lanjuti penyiapan  pelatih yang dikoordinir oleh ketua 3 Bidang Pelatihan Faruk Oktawijaya. Hal itu adalah wujud keseriusan kami dalam menyikapi minat masyarakat terhadap TWI cukup baik, meskipun baru seumur jagung.   
Olehnya lanjut Safrin,  hasil rapat kerja pasca pewisudahan kemarin, kami  sepakat
Keluarga TWI Kota Gorontalo
melaksanakan Tranining Of Trainer (TOT)  angkatan pertama sejumlah 25 orang pelatih yang berasal dari 3 lapangan yang aktif saat ini, minggu malam (15/10), dilapangan 3 At Taubah Keurahan wumialo, kecamatan kota Tengah Kota Gorontalo.
Penerpian Arternatif TWI sangat diminati
Meskipun, menurutnya semua panduan aktifitas gerak dan tata cara lapangan sudah ada dalam CD dan buku panduan, tetapi penyelenggaraan itu sangat penting untuk menjaga kemurnian tata cara dalam penyelenggaraan gerak dan semua aktifitas yang berkaitan dengan TWI, perlu diantisioasi sedini mungkin untuk menghindari kesalahan presepsi yang menimbulkan pertentangan dilapangan.

Ia mengungkapkan pasca pewisudahan saat gerak perdana, sabtu (14/10) 3 lapangan yang aktif sudah menerima 26 calon warga, masing-masing  At Taubah 14 Org, lapangan Limboto 4 orang dan
Ujian Mental /pendadaranTWI  di Gorontalo
lapangan Awara 6 Orang. Seiring dengan pelayanan penerapian semakin dioptimalkan karena diminati dan semakin luas menarik perhatian masyarakat Gorontalo. Kami akan  terus mengawal visi dan misi Tapak Wali Indonesia dan terus berpijak pada AD/ART. Menyiapkan putra putri Indonesia sehat rohani dan jasmani, yang dibekali dengan ilmu beladiri, untuk menghidar serangan musuh baik yang nyata maupun tidak nyata, Tandas Safrin.(Paman Sam)  



Jumat, 13 Oktober 2017

TWI KOMDA PERSIAPAN GORONTALO SELENGGARAN WISUDA ANGKATAN KE 4

Jika mahluk ciptaan hanya untuk hidup semata, maka langkah tak bisa diseret dan bahupun  tak sanggup memikul  amanah ketika manusia ditakdirkan sebagai halifah dipermukaan bumi ini...

Akan tetapi ketika manusia mengenal dan memahami  dirinya, maka tak ada kegelisahan dan ketakutan, bahkan deraan tuntutan kehidupan bersifat duniawi bukan sesuatu yang perlu dirisaukan lagi...

segala keletihan akan sirna ketika cahaya kebesarannya menyingkirkan  berbagai kepentingan sesaat , yang membuat lelah  memikirkannnya. 
 
PAMAN SAM MELAPORKAN DARI SERAMBI MADINAH 

Ribuan kilo terlampaui, bentang lautan diseberagi dan keindahan buana dilintasi hanya karena amanah...perjalanan  panjang sang Mursyid Guru Besar  Tapak Wali Indonesia, Yang Mulia Al Muqarram H. Azis, BE, SE, M.Sc, MMG tak pernah menyimpan lelah diwajahnya yang selalu diliputi senyum yang menenangkan setiap jiwa yang memandangnya.

Meskipun hanya semalam di ibu Kota Provinsi Gorontalo yang dijuluki serambi Madinah dalam rangka mewisudah warga Paguyuban seni beladiri pernapasan Tapak Wali Indonesia (TWI) yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Cabang Kota Gorontalo yang dipusatkan di Mesjid At Taubah Kelurahan Wumialo kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Telah memberikan pencerahan kepada warga Tapak Wali Indonesia melalui pembahasan.

Peserta pewisudahan sebanyak 83 warga, berasal  dari 3 lapangan, masing Lapangan At Taubah, Lapangan Awara dan Lapangan Limboto menempuh ujian mental/pendadaran di Lapangan 2 SMP Muhammadiyah 3 di kelurahan Dulomo Selatan Kota Utara. 

Angkatan Pewisudahan ke 4 Kamis (11/10), khususnya lapangan Awara
rEGISTRASI PESERTA UJIAN MENTAL
didominasi mahasiswa dari Muna Sulawesi Tenggara serta  4 calon warga mahasiswa dari umat hindu berasal dari Luwuk Banggai, yang tekun mengikuti pelatihan hingga sampai  saat ujian mental. Juga pewisudahan kali ini 
diikuti 2 warga tataran  2 menengah berasal dari Amurang dan Kotambagu.

Proses pewisudahan baik calon menjadi warga TWI dan kenaikan sabuk,  bukan semata kenaikan tataran, tetapi kenaikan itu adalah proses peningkatan rejeki, serta memahami dimensi kehidupan yang beragam bagi setiap manusia. 
kenaikan tataran 
Team Penguji dari TWI Komda Sulteng 
merupakan wahana,  berhijrah kearah  yang lebih baik didalam memaknai kehidupan. Serta mampu memaintset cara berfikir agar selalu  bertindak positif dari betik rasa, yang lahir dari jiwa raga yang sehat, yang selalu ditempah melalui latihan gerak pernapasan dilapangan.

YM Gubes menekankan TWI bukan perguruan maupun aliran, tetapi TWI adalah organisiasi kemasyarakatan yang memiliki legalitas sebagai Ormas yang terdaftar di Menkumham, yang berdiri sejak tahun 2005 yang memiliki visi dan misi. 
Tapak Wali Indonesia  merupakan lembaga pusat pendidikan dan pembinaan,  pelatihan serta  penerapian bagi calon dan warga TWI dimanapun ormas itu berada.

Ditandaskan  YM Gubes, agar setiap warga TWI  menjalankan dan mengamalkan
Kabid 2 Safrin Saifi pemimpin Upacara
Pedoman Suci yang menjadi bingkai lingkaran kebaikan,  terutama dalam berinteraktif antara sesama manusia tetap dalam kolidor kabaikan, ditengah masyarakat luas.

Untuk mewujudkan organisasi yang baik, maka pengurus harus mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Paguyuban Seni Beladiri Tapak Wali Indonesia yang menjadi rel berjalannya roda organisasi. Bahkan ditegaskan, TWI bukanlah lahan tempat mencari, tetapi TWI adalah wahana pengabdian sesuai visi misi organisasi, guna kepentingan umum.


Proses kegiatan pewisudahan dan pembahasan berlangsung hingga pukul 3,15 dini hari.

Perjalan masih panjang yang harus dilalui
Penyerahan Pataka TWI kepada Ketua Team Pendadaran
sang Mursyid dengan terbukannya lapangan-lapangan baru pada cabang di NTB dan Kepulauan Karimun. 

Bahkan perjalan kedepan TWI Komda persiapan Gorontalo dapat meluaskan wilayah kerjanya keutara Sulawesi, wilayah amurang dan Kotambagu.





Menyertai perjalan YM Gubes ke Gorontalo,  Ketua Komda Sulteng Andi Jamil, MMG, Ketua
Akhir sebuah renungan pada ujian mental di Gorontalo
Majelis Sabuk Hitam Kolaka Utara H. Kadir, MMG dan Akbar, MMG Ketua Cabang Parigi Moutong Muhlis Raya, MMG (Paman Sam)







Sabtu, 09 September 2017

Pengobatan Arternatif TWI mulai menarik perhatian masyarakat

Padepokan Pusat Tapak Wali Indonesia Sulawesi Selatan
dan Kraton Tapak Wali Indonesia Sulawesi Tenggara
Melatari Ketua Umum DPP/Pendiri
Guru Besar Syehk Almuqaram H. Azis, BE,SE, M.Sc, MMG


Eksistensi Organisasi Kemasyarakatan Paguyuban Seni Beladiri  Pernapasan Tapak Wali Indonesia (TWI)
di Serambi Medinah julukan Provinsi Gorontalo  mulai menarik perhatian masyarakat, terutama bidang penyehatan kesehatan masyarakat. Indikator ini dilihat dari kuantitas warga dan calon warga untuk  masa pewisudahan medio Oktober 2017 yang akan datang semakin bertambah.
Calon warga didominasi usia diatas empat puluan baik pria maupun wanita, secara umum bertujuan menyembuhkan berbagai penyakit mereka, diantara stroke, jantung gula, asam urat, rematik dan penyakit lainnya.
Kacab Bank Muamat Cabang Gorontalo,
Akbar Sulaiman
Calon warga TWI Akbar Sulaiman Branch Manager Bank Muamat Cabang Gorontalo, sejak  Jumat Malam 8 September 2017 mulai gerak perdananya dilapangan 3 At Taubah TWI Cabang Gorontalo, dikelurahan Wumialo Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo.
Menarik kata putera Sulawesi selatan tersebut, persaudaraan Twi sungguh luar biasa dalam hal membangun silaturahim, serta eksistentsi organisasi kemasyaratan ini mampu memposisikan lembaga ini  sehingga cepat perkembangannya. Interaksi sesama warga dan calon sangat kompak diwarnai etika serta menjunjung adab persaudaraan yang merupakan nilai tersendiri dalam padangannya.  “malam ini saya mendapat puluhan saudara, meskipun baru pertama kali ikut gerak, Insya Allah tujuan saya ikut gerak dapat mengatasi masalah kesehatan yang sedikit terganggu”  Ungkapnya.
Sementara ketua 3 bidang pelatihan Faruk Oktawijaya, SH menjelaskan kiprah TWI di 
Olahraga Napas TWI
Provinsi  Gorontalo, sampai saat ini mengaktifkan dua lapangan di Kota Gorontalo yang ditangani Korlap Edho Usman didominasi calon warga usia lanjut yang menderita berbagai penyakit, demikian halnya 1 lapangan Limboto dikabupaten Gorontalo yang ditangani Korlap Rian Rivai, mengalami hal yang sama.  Olehnya Lanjut Faruk Okta Wijaya, kita menjadwalkan gerak 3 kali seminggu yang dilanjutkan dengan penerapian para calon, “Alhamdulillah beberapa orang penderita Stroke yang awalnya mengunakan kursi roda, saat ini sudah bisa berdiri dan ikut bergerak” Jelasnya.
Lebih jauh Faruk Oktawijaya menjelaskan, ditingkat pengurus TWI Provinsi Gorontalo memutuskan, akan memenuhi undangan masyarakat sekiranya pasien sangat sulit dibawa kelapangan, dilayani tanpa pungutan sepeser sesuai ketentuan Tapak Wali Indonesia berperan aktif membantu pemulihan kesehatan masyarakat tanpa bayaran.
Ketua 1 bidang pembinaan Ronny Suwatan mendrive pernyatan Faruk Oktawijaya, bahwa yang menjadi pegangan pengurus adalah 6
Penerapian Masyarakat Asam urat dan rematik
point program kerja Tapak Wali Indonesia, 1. ikut membantu pemerintah dalam rangka pelaksanaan reformasi mental spritual, 2.  membantu pemerintah dalam hal pencegahan pengunaan narkoba, miras, judi yang dapat meresahkan masyarakat, 3 membantu program pemerintah dalam hal penyehatan jasmani dan rohani melalui gerak fisik (olah Raga Pernapasan) kepada masyarakat, 4. Membantu program pemerintah dalam pembinaan mental (jiwa) kepada masyarakat melalui pembahasan oleh Ketua Umum DPP/pendiri
Guru Besar 
Penerapian calo warga yang stroke
Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia Syehk Almuqaram H. Azis, BE,SE, M.Sc, MMG
, 5. Membekali seni beladiri setiap puter puteri Indonesia dengan tujuan memiliki pertahanan fisik dan non fisik dari serangan musuh, 6. melakukan pengobatan secara
Keakraban Warga TWI
gratis (terapi Fisiologi) disetiap wilayah (daerah) adanya Peguyuban Seni beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia.





Senin, 28 Agustus 2017

AJANG SANA KEPANTI ASUHAN ADALAH WUJUD KEPEDULIAN



Himpitan kehidupan yang diliputi kebimbangan semakin mendera, mengarah masa depan  tanpa arah dan tujuan,  kepada siapa harus mengadu?
Ayah dan bunda telah tiada, hidup dirundung duka hampa tanpa kasih sayang. 
Nasib anak yatim piatu adalah ujian bagi mereka yang memiliki keberuntungan dalam kehidupannya, mampukah berbagi rezeki? 
Doa anak yatim piatu akan menembus langit bahkan dapat meruntuhkannya.

Catatan  : Paman Sam dari Serambi Medinah

Sekilas tentang Paguyuban Seni Beladiri Pernapsan Tapak Wali Indonesia dikenal dengan (TWI). Twi adalah organisasi kemasyarakatan,  yang berorintasi pada pendidikan mental spritual, dan penerapian.  Didirikan  tahun 2015 oleh , Guru Besar Yang Mulia Al Muqaram H. Azis, BE, SE, M.Sc, MMG TWI sudah berkembang di 23 Provinsi dan 2 negara

Penerapian TWI merupakan pengobatan arternatif tanpa pemungutan biaya mulai mendapat respon dari masyarakat luas.
Tak hanya sebatas penerapian tetapi program pelatihan gerak pernapasan dikemas secara sistimatis adalah langkah penyembuhan hingga penyehatan bagi masyarakat yang sudah mengikuti program pelatihan dilapangan. 
Perkembangan lapangan semakin pesat, karena telah memberi efek positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat. menurut pengakuan Bpk Arifin warga TWI lapangan di Kompleks Mesjid At Taubah Kelurahan Wumialo yang menderita stroke ringan, hanya 2 kali ikut gerak, sudah normal kembali. "Yang penting kita serius dan disiplin mengikuti petunjuk pelatih" Ujarnya. Secara umum, Olah gerak pernapasan TWI memberi efek pada kelancaran aliran darah disekujur tubuh, penumpukan  toksin dan  lemak akan berkurang yang  berdampak positif pada peningkatan kesehatan  pasien. 


Aliran darah yang baik sangat berpengaruh pada kinerja syaraf yang bermuara pada organ tubuh yang fital manusia seperti jantung, paru-paru dan otak. Sehingga dengan berfungsinya syaraf dan aliran darah tersebut akan memicuh cara fikir yang jernih dan sehat serta mendatangkan perasaan yang tenang dan damai untuk melahirkan ide cemerlang serta bertambahnya kepekaan seseorang, serta meningkatnya kesadaran spritual.

Pewisudahan
Pendidikan moral dan spritual melalui pembahasan Guru Besar Yang Mulia Al Muqaram H. Azis, BE, SE, M.Sc, MMG adalah bagian utama pada Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia. Selain program pelatihan gerak pernasapan. 
Pembasahan pada setiap tataran di TWI membuka cakrawala berfikir bagi setiap warga TWI. Dimana Guru Besar pada setiap nasehatnya menitik beratkan,  pada setiap warga TWI selalu berprilaku baik ditengah masyarakat, karena perbuatan baik itu  bernilai ibadah. 

Giat salah satu lapangan di Kota Gorontalo
Hampir setahun keberadaan Paguyuban Seni Beladiri Tapak Wali Indonesia di Kota Gorontalo, dipenghujung tahun 2017 semakin pesat pertumbuhannnya, indikator ini terlihat berdirinya beberapa lapangan dan meningkatnya jumlah warga TWI.


Gerak Lapangan
Pengembangan Tapak wali tidak sebatas pada latihan gerak badan dan pengolahan pernapasan semata tetapi juga menjadi sarana pendidikan non formal dalam upaya pembinaan metal spritual warganya.

Tantangan global adanya perkembangan zaman semakin cangih, jenis makan variatif dan instan yang memicu pertumbuhan berbagai penyakit adanya zat kimia bahan pengawet, yang dapat mengorogoti tubuh manusia yang rentan karena lemahnya kekebalan tubuh. Tapak Wali Indonesia tampil dengan konsep penerapian gratis pada masyarakat. 
Ajang Sana Kepanti Asuhan
Penyerahat bantuan di Pantiasuhan Al Ikhlas
Ide cerdas lahir dari hati warga Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia (TWI) Gorontalo Minggu (26/8) melakukan anjangsana kepanti asuhan Al Ikhlas diKecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dan Pantii Asuhan Hasanah dikecamatan Suwawa kabupaten Bonebolango. Kegiatan ini dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 2017 serta rangkaian kegiatan peringatan Hari Prokramasi RI ke 72.

Kegiatan yang bertema kepedulian dalam berbagi rasa mendapat sambutan baik dari pengelolah kedua pati asuhan tersebut. Pada acara serah terima distribusi bahan makan di Panti Asuhan Alikhlas Limboto, warga Tapak Wali Indonesia disambut dengan doa dan puji-pujian bagi Rasullah. Yang diawali lantunan ayat AL Quran, tanpa terasa air mata warga berlinang, semua tertekun larut dalam salawat nabi yang dilapazkan sekitar 50 santri puteri yang diasuh pengurus yang diketuai Hj. Hadidjah Manan.

Ketua 2 Bidang Pengembangan Sarfin Saipi dalam sambutannya menyambut gembira atas penerimaan rombongan ajangsana Tapak Wali Indonesia di Panti asuhan tersebut. Ia mengatakan bantuan ini sangat kecil artinya. Namun yang menjadi tujuan adalah niat baik dalam berbagi rasa, momentum menyambut Hari Raya Idul Adha. Menurutnya Tapak Wali Indonesia merupakan Ormas kemasyarakatan, yang tumbuh di kota Gorontalo masih relatifmuda, tetapi akan terus melakukan upaya maksimal berperan aktif ditengah-tengah masyarakat Gorontalo. Kegiatan yang berakhir hingga petang, telah memberi arti tersediri pada warga Tapak Wali Indonesia Gorontalo.   (***)





Sabtu, 26 Agustus 2017

Pengembangan TWI di Provinsi Gorontalo

Perjalanan pengembangan Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia,  dibelahan bumi Nusantara,  bahkan sudah melebar pada dua negara semakin pesat  karena mendapat respon masyarakat.
Organisasi kemasyarakat Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia, telah mengambil peran penting didalam mempersiapkan warganya menjadi anak bangsa yang selalu  menjujung nilai persatuan dan kesatuan yang mengedepankan akhlak dan sopan santun didalam beragama, bernegara dan bermasyarakat.
Akhir pekan kemarin  Guru Besar  Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak
Gubes TWI dalam sebuah perjalanan
Wali Indonesia Syehk Almuqaram H. Azis, BE,SE, M.Sc, MMG baru saja mewisuda warga di DKI Jakarta dan Kota Surabaya.
Catatan : Paman Sam dari kota serambi Madinah
Provinsi Gorontalo yang dijuluki serambi Medinah adalah daerah bagian pengembangan baru, yang digagas oleh Ketua Komda Sulawesi Tengah Andi Jamil, MMG, 
Hingga saat ini, Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia sudah membuka 3 lapangan gerak di Kota Gorontalo dan 1 lapangan di Kabupaten Gorontalo serta 1 lapangan di Kabupaten Pohuwato.

Adha
Tapak Wali Indonesia yang dikomandoi Adha, SE putera  Bone Sulawesi Selatan, memiliki talenta dan  tangan dingin untuk menatah menejemen Organisasi Tapak Wali Indonesia yang diamanatkan kepadanya.
Menurutnya kesehatan adalah prasyarat mutlak seseorang untuk dapat melaksanakan berbagai aktifitas maupun ibadah dalam kehidupan bermasyarakat. Olehnya keberadaan TWI menjadi hal yang manarik bagi masyarakat setempat sehingga memutuskan bergabung mengikuti program pendidikan dan pelatihan di Tapak Wali Indonesia.
dibagian lain pernyatannya, ia mengungkapkan pengalamannya pada awalnya merasakan adanya tantangan untuk meletakan pondasi yang kokoh  Organisasi tersebut. Apalagi waktu itu masih  baru menyandang Dan 1 Dasar, ia bingung dan terus mencari langkah kongkrit serta  formulasi
yang tepat guna meyakinkan serta  membangun pemahaman  TWI dihati masyarakat. “Sebagai warga baru di Tapak Wali Indonesia, kami mengalami berbagai kesulitan dalam pengembangan organisasi, alhamdulillah adanya penerapian cuma-cuma pada masyarakat, menjadi titik awal timbulnya   semangat dan percaya diri saya.”Penerapian adalah salah satu langkah yang tepat, sebagai daya dorong semangat kami bersama jajaran pengurus lain dalam upaya terus melebarkan sayap TWI didaerah Provinsi Gorontalo.  “Alhamdulillah saya sendiri sangat merasakan manfaat dan nikmatnya” Ujar Adha.
Ketua 1 Bidang Pembinaan Ronny Suwatan, mengatakan selain
melakukan beberapa berbagai aktifitas  rutin TWI berupa latihan gerak dan penerapian gratis pada masyarakat, juga selalu melakukan koordinasi sesama pengurus untuk menjaga sinergitas dan harmonisasi didalam membangun  presepsi yang sama dalam rangka mengembangkan TWI di Gorontalo.
Bulan ini  TWI Cabang Gorontalo  momentum  HUT RI ke 72 kami rangkaikan dengan kegiatan  menyambut Hari Raya Idul Adha, mengagendakan bhakti sosial, “hari ini Minggu (26/8) TWI Cabang Gorontalo akan melaksanakan ajangsana didua panti asuhan untuk mendistribusi bantuan bahan makanan, dan program lainnya adalah pemotongan hewan kurban, Insya Allah kedepan hal yang sama akan kami upayakan". Ungkapnya
Syafrin Saipi
Sementara Ketua 2 bidang pengembangan Safrin Saifi mengatakan, optimis Tapak Wali Indonesia akan diminati warga masyarakat Gorontalo. hal ini dibuktikan bebeapa permintaan untuk membuka lapangan baru dibeberapa wilayah kerja cabang Gorontalo. Pencapaian ini menurutnya, selain muatan program kerja pengurus tepat sasaran, juga  adanya  harmonisasi dalam internal pengurus. “ oleh sebab itu,  menyikapi beberapa saran masyarakat untuk membuka lapangan baru, saya dan jajaran pengurus sudah sepakat dan telah mempersiapkan titik pengembangan dibeberapa kabupaten sekitar kota Gorontalo.” jelasnya
Faruk Oktawijaya
Menyikapi pernyataan Safrin Saipi, Ketua 3 bidang Pelatihan Faruk Oktawijaya, mengatakan menindak lanjuti upaya yang dilakukan ketua 2 dan jajarannya. 
Kaitannya dengan rencana target pembukaan  lapangan baru, pihaknya terus mempersiapkan pelatih yang akan diterjunkan dibeberapa titik lapangan yang sudah dievaluasi. "Langkah strategis sudah sampai pada pembuatan schedule dan jadwal latihan, bahkan kami sudah menyelenggarakan TOT guna menyeragamkan pola pelatihan dalam rangka mempertahankan keaslian gerakan  TWI berdasarkan panduan yang ada, hal ini kami lakukan guna menghindari kendala, terjadinya perbedaan dan multi tafsir terhadap penerapan latihan gerak dilapangan. Tandasnya