Selasa, 09 Mei 2017

Pengukuhan Warga TWI Dan 3 Atas Angkatan ke 9 Tahun 2017


Jarak bukan satu Hambatan

Keraton TWI di Kel. Powasia Kendari

Kedatang warga Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia dari berbagai penjuru Nusantara, menuju Padepokan Pusat dikota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, dalam rangka mengikuti peringatan Isra Mi’raj yang dirangkaikan dengan pengukuhan Dan 3 Atas, serta penganugerahan gelar Magister Muchtahul Guyube kepada mereka yang telah dikukuhkan merupakan agenda setiap tahun.




Tuntulah ilmu dari buaian hingga lubang lahat

351 warga Dan 3 Atas Tapak Wali Indonesia  yang dikukuhkan

Semua jadi tidak berarti lagi, dalam pengembaran jiwa yang diikuti langkah kaki, yang tak lagi menghiraukan tapal batas dan jumlah dentang waktu yang berlalu, menapaki permukaan alam raya untuk mencari jati diri.
Adam As, adalah manusia pertama yang menerima amanah Allah, khalifah pertama untuk  memakmurkan alam raya, setelah bumi  dan langit serta gunung menolaknya memikul amanah itu.
Manusia adalah makhluk yang dianugerahkan akal pikiran dan nafsu, seolah berdiri pada dua persimpangan untuk memilih arah, kebaikan atau keburukan. Anugerah itu disertai pula dengan Ilmu, yang datangnya dari khazanah kegaiban sang pencipta, yang merupakan navigasi untuk memilih jalan yang baik,  untuk meraih  rahasia sukses menuju kenikmatan kehidupan dunia dan akhirat karena ridhaNya semata. Ilmu adalah rahasia, juga sebagai cahaya penerang akal manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan, agar tidak tersesat.
14 abad yang silam nabi besar SAW bersabda “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga lubang lahat.” Semata untuk dan mengenal diri mengembalikan manusia pada fitrahnya sebagai mahkluk yang dimuliakan mengapai nikmat kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.

Manusia diantara zaman yang terus bergulir adalah sang penerus mengemban
amanah untuk memakmurkan bumi tempatnya berpijak dan tempat jasadnya dikuburkan.  Mengapa?

Karena malaikat tak mampu memikul amanah, bahkan sempat berargumen, “untuk apa Adam diciptakan, sementara kami senantiasa beribadah sujud dan mensucikanmu Ya Rabby?”
Namun Allah Maha mengetahui apa yang tidak diketahui hamba-hambanya yang sesungguhnya memiliki kelemahan dan berbagai kekurangan serta keterbatasan. Tak luput malaikat yang sepanjang kehidupan terus sujud dan memuji dan mensucikan Allah. Kehebatan malaikat dalam beribadah tak tertandingi, tetapi pada akhirnya sujud setelah menyadari keterbatasannya, setelah menyadari kelebihan ilmu yang dikaruniakan kepada Adam As.
Sementara iblis dilaknat atas pembangkamannya menolak  penciptaan Adam As. kelak menjadi penghuni neraka yang abadi. Esensial pembangkangan iblis karena kesombongannya, merasa berkuasa karena sebagai mahluk awal diciptakan tak ingin ada yang melebihinya sehingga merasa hebat dalam segala hal, terutama  dalam beriman kepada Allah SWT. Namun disitulah takdir setiap ciptaannya. Adam manusia pertama diangkat sebagai halifah bukan malaikat ataupun iblis.
TWI adalah pusat pendidikan dan pelatihan serta penerapian
Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia yang dikenal dengan singkatan TWI adalah organisasi Kemasyarakatan yang mendidik dan melatih putra putri Indonesia menjadi generasi yang tangguh dan setia pada NKRI. Sistimatika pendidikan non formal dan pelatihan secara berkala merupakan kunci, menjadikan TWI sebagai salah satu pilar memperkuat ukhuwa insania, memperkokoh kehidupan berbangsa dan bernegara. Sesuai yang tertuang pada Pedoman suci yang menjadi rambu-rambu  wajib dipatuhi setiap warganya.
Olehnya warga TWI digodok pada pembentukan mentalitas warganya agar tetap berpegang pada keyakinan masing-masing. Kesadaran spritual warga TWI terus diasah pada setiap pembahasan Guru Besar agar menjadikan manusia yang memahami diri sehingga mensyukuri nikmat yang dianugerahkan Tuhan yang maha segalanya.
Peran penting seorang mursyid
Guru Besar Tapak Wali Indonesia
Perjalanan panjang Yang mulia Guru Besar sebagai pendiri dan ketua umum Paguyuban Seni Beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia, tak pernah lelah menelusuri jalan dan menyeberangi lautan hanya untuk mempersiapkan anak bangsa agar sehat jasmani dan rohaninya.
Latihan gerak lapangan menurut almuqaram, adalah salah satu terapi bagi warga TWI, dimana kesehatan sangat penting, Karena tubuh yang sehat terdapat pikiran yang cemerang yang dapat melahirkan ide cerdas berguna bagi diri setiap warga dan orang lain.
Melalui pusat-pusat pengembangan yang menyebar di 23 provinsi dan 1 negara, Guru Besar terus menekankan bahwa setiap warga Tapak Wali Indonesia  agar selalu mengamalkan pedoman suci serta teguh pada anggaran dasar, tetap mempertahankan Panca Sila dan UUD tahun 1945, sehingga kebhinekaan dalam TWI tidak menjadi kendala, dan menghilangkan sekat dalam internal warga dan peran warga TWI dilingkup masing-masing.  Hal ini ditekankan oleh sebab, TWI adalah ormas yang terbuka bagi umum. Warga TWI harus mampu memaintset cara berfikir kearah yang positif dalam interaksi kehidupan, agar selalu berada dalam lingkaran kebaikan dan menjauhi keburukan.
Pengukuhan dan penganugerahan gelar warga dan III atas
Pengukuhan Warga Dan 3 Atas
degan gelar Magister Muchtahul Guyube (MMG)
Agenda Tahun Paguyuban Seni beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia adalah pengukuhan warga Dan III Atas. Tahun ini seperti biasanya Momentum peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1438 H/tahun 2017 Masehi kali ini digelar di Gedung  Dachtraco Centre Kendari , dirangkaikan dengan pengukuhan Dan III Atas angkatan ke 9 bagi 351 warga,  oleh Yang Mulia Al Muqaram Guru Besar Syekh H. Azis, BE, SE, M.Sc, MMG dimana kegiatan tersebut dihadiri oleh Muspida Propinsi Sulawesi Tenggara dan sejumlah undangan dari berbagai kalangan.  

Sehari sebelumnya telah dilaksanakan agenda wajib diikuti oleh warga yang
Mereka dibalik layar suksesnya kegiatan Pengukuhan
akan dikukuhkan, Gerak Tapak-Tapak pada inti Pengenalan Alam Ghaib dipimpin oleh Sekjen DPP yang dialokasikan dilapangan PD2T Kendari.
Pada acara pengukuhan para wisudan kali ini diambil sumpahnya, yang dipandu oleh Drs. H.M. Iqbal, M.Ag, sebagai ketua alumni Magister Muchtahul Guyube (MMG) angkatan Ke 9.

Sebagian warga TWI Sulteng melawati
Jln Trans Sulwesi Morowali Kendari
Komda Sulawesi Tengah yang diketuai Andi Jamil, MMG memiliki 4 cabang, masing-masing, Kabupaten Tojo Una-Una yang diketuai Faruk Mardjun MMG, Kabupaten  Donggala diketuai Hasnuni, S.Sos, MMG yang telah menelorkan 1 warga Dan III Atas, kabupaten Morowali yang diketuai Mursalim MMG, serta Cabang baru Kabupaten Poso yang diketuai Alqaf Djumpai, SP, MMG.

Rombongan komda Sulteng,
Perbaikan Jalan
Kondisi Ruas Jalan Antara Beteleme Bungku 



Jarak bukan halangan 

Rombongan warga TWI Komda Sulawesi Tengah menempuh jalan sekitar 900  KM dengan waktu tempuh 24 Jam. dua arternatif yang dapat dilewati, melalui ruas jalan Trans Sulawesi arah Tarengge perbatasan Sulteng Sultra dan Sulsel, maupun jalur  Jalan Morowali, kedua jalur itu memiliki tantangan tersendiri bagi pengendara roda empat yang melewatinya.

Perjalanan panjang terlewati hingga memasuki tempat penampungan warga di kraton yang berada dikawasan BTN Powasia, dan beberapa tempat yang sudah dipersiapkan panitia, termasuk digedung sekretariat DPP terletak di kompleks BTN cempaka putih, Kelurahan Lepo-lepo kecamatan Baruga kota Kendari. 


Ketika Kegiatan telah usai
Ketika Berarah Pulang

masing-masing warga yang kembali kedaerah masing-masing, tetap berharap agar bisa hadir kembali pada kegiatan yang sama ditahun 2018 nanti.(samas)