Jumat, 13 Oktober 2017

TWI KOMDA PERSIAPAN GORONTALO SELENGGARAN WISUDA ANGKATAN KE 4

Jika mahluk ciptaan hanya untuk hidup semata, maka langkah tak bisa diseret dan bahupun  tak sanggup memikul  amanah ketika manusia ditakdirkan sebagai halifah dipermukaan bumi ini...

Akan tetapi ketika manusia mengenal dan memahami  dirinya, maka tak ada kegelisahan dan ketakutan, bahkan deraan tuntutan kehidupan bersifat duniawi bukan sesuatu yang perlu dirisaukan lagi...

segala keletihan akan sirna ketika cahaya kebesarannya menyingkirkan  berbagai kepentingan sesaat , yang membuat lelah  memikirkannnya. 
 
PAMAN SAM MELAPORKAN DARI SERAMBI MADINAH 

Ribuan kilo terlampaui, bentang lautan diseberagi dan keindahan buana dilintasi hanya karena amanah...perjalanan  panjang sang Mursyid Guru Besar  Tapak Wali Indonesia, Yang Mulia Al Muqarram H. Azis, BE, SE, M.Sc, MMG tak pernah menyimpan lelah diwajahnya yang selalu diliputi senyum yang menenangkan setiap jiwa yang memandangnya.

Meskipun hanya semalam di ibu Kota Provinsi Gorontalo yang dijuluki serambi Madinah dalam rangka mewisudah warga Paguyuban seni beladiri pernapasan Tapak Wali Indonesia (TWI) yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Cabang Kota Gorontalo yang dipusatkan di Mesjid At Taubah Kelurahan Wumialo kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Telah memberikan pencerahan kepada warga Tapak Wali Indonesia melalui pembahasan.

Peserta pewisudahan sebanyak 83 warga, berasal  dari 3 lapangan, masing Lapangan At Taubah, Lapangan Awara dan Lapangan Limboto menempuh ujian mental/pendadaran di Lapangan 2 SMP Muhammadiyah 3 di kelurahan Dulomo Selatan Kota Utara. 

Angkatan Pewisudahan ke 4 Kamis (11/10), khususnya lapangan Awara
rEGISTRASI PESERTA UJIAN MENTAL
didominasi mahasiswa dari Muna Sulawesi Tenggara serta  4 calon warga mahasiswa dari umat hindu berasal dari Luwuk Banggai, yang tekun mengikuti pelatihan hingga sampai  saat ujian mental. Juga pewisudahan kali ini 
diikuti 2 warga tataran  2 menengah berasal dari Amurang dan Kotambagu.

Proses pewisudahan baik calon menjadi warga TWI dan kenaikan sabuk,  bukan semata kenaikan tataran, tetapi kenaikan itu adalah proses peningkatan rejeki, serta memahami dimensi kehidupan yang beragam bagi setiap manusia. 
kenaikan tataran 
Team Penguji dari TWI Komda Sulteng 
merupakan wahana,  berhijrah kearah  yang lebih baik didalam memaknai kehidupan. Serta mampu memaintset cara berfikir agar selalu  bertindak positif dari betik rasa, yang lahir dari jiwa raga yang sehat, yang selalu ditempah melalui latihan gerak pernapasan dilapangan.

YM Gubes menekankan TWI bukan perguruan maupun aliran, tetapi TWI adalah organisiasi kemasyarakatan yang memiliki legalitas sebagai Ormas yang terdaftar di Menkumham, yang berdiri sejak tahun 2005 yang memiliki visi dan misi. 
Tapak Wali Indonesia  merupakan lembaga pusat pendidikan dan pembinaan,  pelatihan serta  penerapian bagi calon dan warga TWI dimanapun ormas itu berada.

Ditandaskan  YM Gubes, agar setiap warga TWI  menjalankan dan mengamalkan
Kabid 2 Safrin Saifi pemimpin Upacara
Pedoman Suci yang menjadi bingkai lingkaran kebaikan,  terutama dalam berinteraktif antara sesama manusia tetap dalam kolidor kabaikan, ditengah masyarakat luas.

Untuk mewujudkan organisasi yang baik, maka pengurus harus mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Paguyuban Seni Beladiri Tapak Wali Indonesia yang menjadi rel berjalannya roda organisasi. Bahkan ditegaskan, TWI bukanlah lahan tempat mencari, tetapi TWI adalah wahana pengabdian sesuai visi misi organisasi, guna kepentingan umum.


Proses kegiatan pewisudahan dan pembahasan berlangsung hingga pukul 3,15 dini hari.

Perjalan masih panjang yang harus dilalui
Penyerahan Pataka TWI kepada Ketua Team Pendadaran
sang Mursyid dengan terbukannya lapangan-lapangan baru pada cabang di NTB dan Kepulauan Karimun. 

Bahkan perjalan kedepan TWI Komda persiapan Gorontalo dapat meluaskan wilayah kerjanya keutara Sulawesi, wilayah amurang dan Kotambagu.





Menyertai perjalan YM Gubes ke Gorontalo,  Ketua Komda Sulteng Andi Jamil, MMG, Ketua
Akhir sebuah renungan pada ujian mental di Gorontalo
Majelis Sabuk Hitam Kolaka Utara H. Kadir, MMG dan Akbar, MMG Ketua Cabang Parigi Moutong Muhlis Raya, MMG (Paman Sam)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar