Sabtu, 15 Juli 2017

PEWISUDAHAN WARGA TWI DI KOTA GORONTALO


Pewisudahan Warga Paguyuban Seni beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia (TWI) untuk kedua kalinya Jumat (14/7) digelar di Kota Gorontalo. Kegiatan yang dipusatkan di Ruang serba guna SMP2 Muhammadiyah  Kota Utara Gorontalo yang diikuti sekitar tiga puluan calon maupun warga yang naik tataran.

Yang Mulia Guru besar Paguyuban Seni beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia, YM Gubes Syekh H. Azis, BE, SE, M.Sc, MMG pada kegiatan ini didampingi oleh ketua komda Sulawesi Tengah Andi Jamil, MMG dan Akbar MMG.
Moment pewisudahan kali ini YM Gubes pada materi  pembahasanya menekankan agar warga Tapak Wali Indonesia didaerah tersebut, memahami misi Tapak Wali Indonesia yang berorintasi pada pembentukan kader anak bangsa yang tangguh dan bijak serta sehat lahir batin. Masyarakat yang

sehat lahir batin adalah aset negara sangatlah penting keberadaaanya didalam menyikapi dinamika kehidupan yang semakin membutuhkan peran semua pihak guna mempertahankan keutuhan NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
YM Gubes mengingatkan, agar warga TWI  dalam kehidupan sehari-hari tetap teguh mematuhi AD

serta mengamalkan pedoman suci.  Betapa Paguyuban seni beladiri Pernapasan Tapak Wali Indonesia yang merupakan organisasi kemasyarakat  legalitasnya terdaftar pada Kementerian Hukum dan Ham jangan sampai dicederai warganya sendiri. Dibagian lain pembahasanya, YM Gubes menyentuh persoalan hati yang merupakan sumber rasa pada setiap manusia, sangat urgent untuk dibenahi jangan sampai terjebak pada pola pemikiran yang negatif. Setiap warga TWI harus mampu memaintset pola pikir dan meluaskan pandangan hidupnya kearah yang positif.  Sehingga keberadaan TWI ditengah-tengah masyarakat dapat memberi kontribusi dalam rangka menciptakan suasana sejuk dan damai. “Setiap warga TWI harus mampu membela dirinya sendiri dari perbuatannya yang tidak sesuai dengan norma kehidupan dalam tatanan kehidupan antar umat beragama, dan antar masyarakat. Hingga demikian nuansa kehidupan yang damai dan sejuk dapat tercipta, dan hal ini ini perlu dimulai dari individu warga TWI itu sendiri” Jelas YM Gubes.


Manusia sebagai halifah dipermukaan bumi adalah makhluk ciptaan sang pencipta jangan sampai

berprilaku buruk, tetapi harus mampu menjalankan amanah dan menyebarkan kebaikan. Adapun Beladiri pada organisasi TWI bukan konotasi kekerasan atau aduh tarung. Tetapi bela diri yang dimaksud adalah kemampuan  warga TWI menundukan hawa nafsunya dan menghindari dari perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.  (Paman Sam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar