Maqam Mursyid pada kedalaman ilmunya dan kedudukan murid
pada kedangkalan pengetahuannya, dipisahkan tabir pemisah diliputi kabut rahasia,
namun manakala kuasa illahi berkehendak
maka benang akan lurus terbentang mampuh menembus kepekatan bathin murid yang
merindukan berenang disamudera Ilmu ghaibillah, pelantaran sang Mursyid
Pada maqam kemuliaan sang
mursyid, tutur dan nasehat bijak menjadi
bernilai dan bermakna dalam menguraikan ilmu pada setiap bermajelis. IzinNya
pula insan manusia yang dirahmati mampu menyentuh
dan menyingkap tabir rahasia yang datangnya dari khazanah kegaiban rahasia yang dibalut rahasia itu sendiri..
Mursyid dan Murid adalah satu cermin yang saling memantulkan keindahan dan kebajikan hati,
hingga mampu memahami kata yang tak
terucap. Disini dapat didifinisikan makna perbuatan hati, keihklasan pembawa
dan penerima amanah. Tautan jiwa dalam
ridhanya akan merentang titian panjang membangun
manusia yang sesungguhnya. Hingga dapat menyentuh hakekat Ilmu kehidupan, yang selalu mengikuti pemiliknya kemanapun dia
melangkah. Saat mana, ilmu bukan lagi tulisan atau bacaan tetapi...ingatan.”
Kerinduan
dalam sua mengalunkan lagam bahasa nasehat
sang mursyid, bahwa mengelolah bukan untuk dirinya sendiri, tetapi tertuju pada
zatullah. Rentang waktu yang lima, diisi perbuatan kebaikan dan ibadah yang tak
pernah putus. Selalu bernafas dengan nafas Allah, semakin bermakna, dibarengi perbuatan
dzahir, yang terus menempah dan mempoles muridnya, agar menjadi titik-titik
cahaya yang yang akan menerangi permukaan alam raya dan alam semesta.
Dalam
diam tak perlu lagi bertanya, karena jawaban sudah ada dalam ketetapan, sang pemberi nikmat. “barang siapa mengajarkan
ilmu Allah satu huruf saja, maka ilmu itu akan bertambah dan terus datang tak
putus-putusnya.”
Dalam
diam tak perlu berkata lagi, karena ternyata kekuasaan yang mutlak tak dapat
dirubah, yang dapat menggerakkan isi alam semesta tanpa tindak
lisan dan tulisan. Mengapa
tiram bisa bergetar? Jawaban didalamnya ada mutiara, disitu pula ada hidup yang bersemayan kehidupan yang tak mengenal
arti kematian...
Perjalanan sang mursyid tak lagi terukur dan berbatas jarak dan waktu, hanya untuk menyampaikan
kebaikan. Menjadi sebuah renungan kalbu,
hingga lebih tekun mengkaji bait-bait kata, yang mampu membuat alam ini tenang dan damai. Cara itu adalah
cara merawat, agar benang batin ini jangan sampai kusut dan putus. Dibaliknya,
kelam dan kegelapan akan menghadang dalam kesia-siaan manakala lenyapkan bentang yang pernah ada,
Jika
dikiaskan, sesungguhnya manusia hanya sebuah titik, diantara hamparan pasir
ditepian pantai. Saya hanya manusia biasa, dengan kuasaNya pula, sepercik cahaya
perlahan membelah gelapnya hati. Namun cemas dan kekuatiran terjawab dalam tutur
kata lembut sang mursyid “ lebih indah dan syahdu menyalakan lilin dari pada mengutuk kegelapan. Sebab dalam
gelap kita masih bisa melihat, kilauan
berlian yang cacat setelah ditempah, dan ternyata masih lebih indah dari pada
batu biasa.”
Mursyid dalam maqam kemuliaannya...
Tak pernah melukiskan keindahan surga, dan pedihnya kobaran
api neraka, namun lebih memperkokoh keyakinan
serta mengukir jejak menuju Rabby, tujuan
akhir meraih ridhaNya. Disitu penting ilmu untuk memilih dua persimpangan
kehidupan, kebaikan atau keburukan. Dua jalan diciptakan untuk menguji tingkat keyakinan manusia adanya kekuasaan Rabby...yang
Maha Raja. (Sang Pengembara)
Lucky Club Casino Site Review - luckyclub.live
BalasHapusLucky Club Casino, the 카지노사이트luckclub online online casino with instant cash withdrawals, offers over 1000 games to play on, including slots, table and poker. Rating: 9/10 · Review by luckyclub.live