Merangkai sebuah Perjalanan ke Kota Kendari
“Jika belum menyentuh dan memandang sesuatu....bahkan jika belum
menjelajahi hamparan alam raya, meskipun hanya beberapa jengkal, bagaimana
kiranya melayangkan ingatan tentang
keindahan alam serta hangatkan sinar mentari dan teduhnya rembulan malam
dalam ikatan rasa bersama dengan teman seperjalanan yang membuat tertekun dan
mengagumi ciptaanNya?”
Jejak Kata : Paman Sam
Sejak 05 Juli 2019 warga Tapak wali yang dikoordinir Surasno Yusuf, SE, MMG yang sudah tak terhitung lagi melakukan penyeberangan teluk Tomini, bagi Yandi lamasay, S.Kom, MMG ini adalah perjalanan kedua kalinya ke Kota Ampana, ibu kota Kabupaten Tojo Una-Una. Sementara dua srikandi TWI Gorontalo, Risma Ismail, MMG dan Mastin Lamasay, MMG merupakan pelayaran perdana membela teluk terbesar dipulau Sulawesi.
“ Silaturahim yang terjalin baik akan selalu indah dalam pertemuan "
Sabtu 06 Juli 2019 sekitar Pukul
11.30 saya menjemput rombongan kecil ini dipelabuhan penyeberangan feri Tuna
Tomini sekitar 12 KM arah timur Ampana. Jalinan persaudaraan selama ini membuat
saya dan keluarga menyambut hangat kedatangan mereka.
Silaturrahim menghangatkan
suasana, ketika gerak bersama dipadepokan Komda Sulteng bersama warga TWI Bunta
Kabupaten Banggai dan warga Ampana. Malam pertama di padepokan gerak terbatas
dilaksanakan khusus dan 3 atas.
![]() |
Dipadepokan Komda Sulteng |
Dua malam berturut pemantapan gerak Tapak-Tapak, disamping arahan persiapan keberangkatan ke dikukuhkan serta dianugerahkan Magister Muchtahul Guyube (MMG) yang dijadwalkan 13 Juli 2019.
Kendari terutama terutama persiapan menghadapi malam PAG dan rangkaian kegiatan lainnnya, persyaratan bagi warga 3 Atas
“Bagaimana pun jalan berliku akan tetap sampai pada tujuan”
![]() |
Rumah Makan Gorontalo di Taripa |
Informasi yang saya terima
rombongan kedua yang terdiri dari Sekretaris Cabang Muh. Kasim, MT, MMG bersama Muswati, ST, SH, MMG sang Istri,
wakabid 2 Komda Gorontalo Soni Nufu, MMG dan Korlap Cabang .Gorontalo Hamzah
Akuba, MMG, terjadwal berangkat tanggal 8
Malam sudah bertolak dari Kota Gorontlo melalui rute darat, menempuh perjalanan
800an Km menuju Kota Poso, alhamdulillah selasa 9 Juli 2019 bergabung dengan
rombongan kami di Kota Poso.
“ Setiap gerak jiwa dan
raga abdi berada dalam kekuasaan Rabby ”
![]() |
Dibelai angin nakal di pegunungan Tomata |
Pasca bencana Morowali dan Konawe Utara membuat saya mengambil keputusan jalur Mangkunatana –Tarengge sekitar 900an km dari Ampana. Perjalan semakin berarti, ketika mobil yang saya kemudikan dengan 5 Penumpang beriringan dengan mobil Muh. Kasim dengan 3 penumpang.
Ternyata rombongan yang terdiri dari Arman Hemeto, SE, MMG serta Rahmat Nasila, SE, MMG, Arifin Ibrahim, MMG tiba lebih awal dikendari, sesuai koordinasi antara Sekjen Daming, SE, MMG dan H. Ali, MMG rombongan diarahkan kekediaman H. Ali dibilangan bypas kota Kendari.
![]() |
Dikediaman H. Ali Asia Centre By Pas kendari |
Mengingat tempat penampungan peserta Pegukuhan tepatnya di keraton TWI baru chekin nanti tanggal 12 Juli 2019, hal yang sama padepokan YM Gubes sedang melaksanakan pewisudahan terakhir di Kota Kolaka Utara.
![]() |
Wejangan dari Ketua Badan Pertimbangan DPP H. Ali |
Kedatangan kami dikendari diarahkan ke rumah H. Ali, agar rombongan Gorontalo tetap bersatu dikediamannya. Pada tanggal yang sama menjelang siang rombongan gorontalo via udara terdiri dari Wakatum Komda Gorontalo Adha Wahab, SE, MMG dan Ketua Cabang Kota Gorontalo Faruk Oktowijaya, SH, MMG, bergabung dengan kami.
![]() |
Pembahasan Oleh YM Gubes sisa warga yg tertinggal |
“ Petunjuk para
Arifbila tak Pernah salah, dengan kebenaran perkataannya”
Rangkaian acara pengkuhan telah
selesai, rombongan demi rombongan berarah pulang kekampung halaman. Akan tetapi
Sabtu malam 15 Juli 2018 kami yang
paling terakhir meninggalkan Kendari, masih
sempat bermajelis dengan YM Gubes mendengarkan pembahasan beliau
dipadepokan kawasan Lepo-lepo.
![]() |
Anugerah titipanNya yang telah mengantar saya kemanpun |
Sebelum bertolak Ketua Komda Andi Jamil ke Kolaka Utara dalam rangka persiapan pewisudahan perdana pasca Pengukuhan di Malili sempat menitipkan pesan agar mampir dikediamannya di kolaka utara, namun saat kami berpamitan dengan YM Gubes justru mengarahkan kami agar melewati Asera-Morowali, alhamdulillah jarak tempuh ke Kota Ampana berkurang 200an KM.
Angin sepoi diselingi rintik hujan menyertai perjalan kami yang berarah
pulang
Hampir menangis sepanjang perjalanan pulang... ternyata ada sosok yang menjaga tas itu !
![]() |
Mesjid di Kel Marsaole Bungku Morowali |
Kami terpaksa harus bermalam Kota
Bungku dirumah Bpk Rastam K. Kadili, SH karena kelelahan, dan hujan
fajar subuh mengiringi kami melanjutkan perjalanan ke Kota Poso. Malam itu saat
melepas lelah didepan Mesjid Marsaole, Tas Mastin Lamasay, tertinggal diatas
torotoar. Sontak pemiliknya panik dan langsung ke TKP saat hujan rintik, karena
tas itu berisi uang dan surat2 penting, dan ternyata tas itu masih berada
ditempatnya.
![]() |
Sebelaum meninggalkan Bungku di Pak Rastam |
Menurut Bpk Rastam, saat ia melewati TKP sempat melihat tas tersebut, pengelihatannnya ada sosok manusia yang berdiri mengawasi tas tersebut. Kami malam itu tertidur lelap kelelahan, menjelang fajar kami melanjutkan perjalan ke Poso.
![]() |
Di Padepokan TWI Kab. Poso |
Siang yang menyengat, Ketua Cabang Poso Saad Djumpai, S. Kom, MMG, menjamu kami dipadepokannya. diPoso kami harus berpisah, karena Muh. Kasim meneruskan perjalan ke Gorontalo, sementara saya kota Ampana. Rombongan saya berkuragng 1 warga, karena Risma Ismail telah bergabung dengan suaminya Sony Nufu. Dijadwalkan besok pagi Surasno.cs akan meneruskan perjalanan dengan menumpangi KMP Tuna Tomini, tetapi tertunda karena kerusakan kapal. Nanti pada besok malamnya warga TWI Gorontalo, bertolak dari pelabuhan Ampana dengan KM. TOL Laut Sabuk Nusantara 102.
“Perjalan bertahun,
berbulan dan berhari akan terasa singkat dalam ingatan yang kadang membuat
tersenyum bahagia”
![]() |
Bahwa perjalan hamba semakin indah karena anugerah Rabby |
Ujung sebuah kisah yang panjang
menyisahkan renungan tentang perjalanan dan pencapain rasa masing-masing warga
Tapak Wali Indonesia yang sudah menyandang Magister Muchtahul Guyube, bahwa
masih ada perjalanan yang panjang disisa kehidupan, dalam rangka mendedikasikan apa yang telah dikukuhkan oleh
Yang Mulia Guru Besar, Almuqarram, H. Azis, BE, SE, M.Sc, MMG, jika tidak ingin
apa yang telah dperoleh bertahun yang lalu, tak berguna bagi diri sendiri
apalagi bagi orang lain. Semoga nikmat kebaikan akan trus bertahta dan hati
nurani masing-masing Aamiin (PS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar